NAMA : RIA
ROSIANNA S.
NIM : 1002045106
MATAKULIAH : MANAJEMEN
DAN RESOLUSI KONFLIK
KELAS : HI
REGULER B ‘10
ANALISIS
KONFLIK BERLIAN DI SIERRA LEONE
MENGGUNAKAN ANALOGI BAWANG BOMBAY
Gambar 1 : analogi konflik bawang bombay sebelum terlibatnya
pihak eksternal
Dilihat
dari gambar analogi bawang bombay diatas, jika diidentifikasi, sebenarnya pihak
awal yang berkonflik di Sierra Leone adalah pihak pemerintah yang berkuasa dibantu
tentara dengan kelompok oposisi atau pemberontak yang bernama Revolutionary United Front (RUF). Kelompok RUF menyatakan bahwa mereka memberontak
atas nama rakyat. Kelompok RUF ingin menggulingkan dan merebut kekuasaan pemerintah
yang berkuasa pada saat itu dikarenakan ketidakpuasaan mereka terhadap kinerja
pemerintah selama ini dalam menciptakan
kesejahteraan bagi rakyatnya. Pemerintah dianggap serakah karena telah
mengeksploitasi sumber daya alam (berlian) Sierra Leone demi kepentingan
pribadi tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyat. RUF
menggulingkan pemerintahan dengan melakukan
kekerasan dan pembantaian terhadap masyarakat sipil. Akibatnya banyak
masyarakat sipil yang tewas dan mengungsi ke negara tetangga seperti Guinea. Anak-anak
diculik, direkrut menjadi tentara RUF, diajarkan cara menggunakan senjata dan
dipaksa melakukan tindak kejahatan bersenjata. Bahkan kelompok RUF juga
memotong tangan masyarakat sipil agar tidak bisa ikut dalam pemilihan umum,
sehingga pemilihan umum tersebut tidak dapat terlaksana. Selain itu RUF
memiliki motif lain, yaitu ingin merebut tambang berlian yang selama ini
dianggap telah diekspoitasi negara dan hanya dinikmati oleh negara lain. Masyarakat
sipil yang diculik pun dipaksa menjadi pendulang berlian. Berlian-berlian itu
kemudian diselundupkan oleh tentara bayaran melalui Liberia dan dijual ke
negara-negara maju dan ke kartel industri berlian untuk mendapatkan uang atau
di barter dengan senjata-senjata untuk melakukan perlawanan terhadap
pemerintah. Sementara disisi lain, pemerintah juga tidak ingin melepaskan
tambang-tambang berlian kepada RUF namun karena kurangnya kekuatan militer
pemerintah maka pemerintah berusaha mempertahankannya dengan cara menyewa
tentara bayaran guna menghentikan pemberontakan RUF. Pemerintah memberikan
imbalan kepada tentara bayaran berupa konsensi tambang berlian.
Gambar 2 : analogi konflik bawang bombay setelah pihak
eksternal terlibat
Dari
sini kemudian eskalasi konflik semakin meningkat, ketika banyak pihak-pihak
eksternal yang terlibat dalam konflik ini. Pihak-pihak tersebut memiliki
kepentingan yang berbeda beda, ada pihak yang berusaha membantu penyelesaian
konflik dan ada juga pihak yang berusaha memanfaatkan situasi konflik ini demi
mencapai keuntungan sebanyak-banyaknya.
Berlian-berlian
yang dijual dan diekspor oleh negara Liberia kepada kartel industri berlian mulai
dipertanyakan asalnya. Walau sebenarnya para kartel industry berlian sendiri
tidak memperdulikan darimana asal berlian tersebut, yang terpenting adalah
mencari keuntungan bahkan dengan cara menimbun berlian-berlian tersebut agar
harganya melambung tinggi. Berlian tersebut di ekspor oleh negara Liberia yang
tidak memiliki sumber daya alam berlian, hal ini menimbulkan kecurigaan
sehingga wartawan mencoba mencari informasi asal berlian tersebut. Namun
dikarenakan situasi politik dan kemanan yang tidak mendukung, secara tidak
langsung menutup akses wartawan untuk mencari fakta secara leluasa. Atas dasar
dugaan bahwa berlian-berlian yang di ekspor melalui Liberia tersebut sebenarnya
berasal dari daerah konflik Sierra Leone, kemudian banyak negara-negara maju seperti
Inggris (London) yang sepakat untuk melarang ekspor berlian dari daerah-daerah
konflik. Dengan menutup kegiatan eksor impor berlian ini diharapkan dapat mengurangi
penjualan berlian illegal dan diharapkan hal ini dapat mengurangi eskalasi
konflik serta mengusahakan adanya upaya perdamaian dan kestabilan keamanan di
wilayah Sierra Leone. Banyaknya masyarakat yang kehilangan tempat tinggal dan
keluarganya lalu mengungsi ke negara-negara tetangga, seperti Guinea membuat
organisasi internasional seperti PBB melalui program World Food Programme dan
UNHCR kemudian memberikan bantuan baik dari segi makanan maupun keamanan sampai
konflik di Sierra Leone berakhir.
Disisi
lain keberadaan tentara bayaran terus melakukan konspirasi guna mendapatkan keuntungan
yang lebih banyak. Disatu pihak, mereka menyatakan membantu pemerintah untuk
menghentikan aksi pemberontakan yang dilakukan RUF. Namun dipihak lain, mereka
juga ingin mendapatkan keuntungan dari bisnis berlian. Itu sebabnya mereka juga
membantu RUF untuk memasok senjata-senjata dari luar yang dibarter dengan
berlian. Konspirasi yang dimaksudkan disini adalah dengan terus memasok
senjata-senjata untuk RUF maka perlawanan dan pemberontakan dapat terus
terjadi. Sehingga pemerintah terus meminta bantuan dari tentara bayaran. Sehingga
tentara bayaran tentunya tidak hanya mendapatkan keuntungan tambang berlian dari
pemerintah saja, tetapi juga mendapatkan keuntungan dari berlian-berlian hasil memasok senjata ke
RUF. Keberadaan tentara bayaran inilah yang kemudian semakin memperparah dan
memperpanjang konflik di daerah Sierra Leone.
0 comment:
Posting Komentar
give me a positive comment :)