NAMA : RIA ROSIANNA S.
NIM : 1002045106
MATA
KULIAH : POLITIK DAN PEMERINTAHAN CINA
KELAS : HI REGULER B ‘10
PERTANYAAN
1.
Uraikan dalam min. 300 kata persoalan Human
Rights yang terjadi di Cina. Jelaskan secara komprehenship!
2.
Dari tantangan yang dihadapi Cina secara
domestik dan global, bagaimana prospek Cina untuk menjadi penyeimbang kekuatan
Amerika Serikat, mampukah atau tidak? Berikan penjelasannya!
3.
Apakah pilihan Cina untuk tetap menjadi
negara komunis menjadi kendala bagi Cina untuk mendapatkan “positive image” dimata internasional?
Berikan alasannya!
JAWABAN
1.
Prestasi bangkitnya Cina menjadi raksasa
ekonomi dan militer dunia yang tidak diikuti dengan proses demokratisasi
memperlemah posisi Cina dalam isu Hak Asasi Manusia (HAM). Pengendalian yang dilakukan
secara ketat terhadap media termasuk internet telah membuat mata dunia tertutup
akan fakta yang sebenarnya terjadi di Cina. Pelanggaran-pelanggaran
terhadap HAM yang terjadi di Cina selama ini yang ditutup-tutupi oleh
pemerintah Cina mulai mencuat ke publik. Apalagi setelah adanya gerakan Arab Spring yang terjadi di
negara-negara Timur Tengah, catatan
HAM Cina makin memburuk karena rezim komunis Cina merasa terancam dengan
munculnya demonstrasi pro-demokrasi di Timur Tengah yang bisa saja muncul di
Cina. Karena itu, belakangan terjadi adanya pembungkaman dan bahkan pembunuhan
terhadap oposisi. Salah satu permasalahan HAM yang sedang mencuat di Cina
selain masalah Tibet dan kebijakan satu anak adalah masalah Falun Gong. Kasus
Falun Gong ini bermula ketika banyak pengikut Falun Gong yang
tak bersalah ditangkap, dijebloskan ke penjara secara ilegal, dianiaya dengan
berbagai metode penyiksaan yang tak beradab, dibunuh, dan diambil organ
tubuhnya untuk kepentingan industri transplantasi. Falun Gong dicurigai sebagai
sebuah organisasi yang mengumpulkan orang-orang untuk mengganggu ketertiban
umum. Falun Gong sendiri sebenarnya pada awalnya salah satu perkumpulan
olahraga di Cina untuk orang-orang yang lanjut usia. Namun karena olahraga ini
dirasakan membawa manfaat yang cukup baik bagi beberapa kalangan, maka perkumpulan
Falun Gong itu pun semakin memiliki banyak anggota dan banyak
melakukan-melakukan pertemuan. Hal inilah yang menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah
Cina, yang mengira pertemuan dan perkumpulan yang dilakukan Falun Gong itu
adalah untuk mencari dan mengumpulkan orang-orang untuk melawan pemerintahan
komunis Cina yang menginginkan pemerintahan yang demokratis. Karena seperti
yang diketahui dalam bidang politik, Cina masih berideologikan komunis, yang
memberikan batasan-batasan terhadap masyarakat sehingga menimbulkan peran kuat
pemerintah. Walaupun HAM bersifat universal namun pengaruh latar belakang
budaya membuat penegakan HAM di Cina memang memiliki perbedaan persepsi dengan penegakan
HAM di negara-negara barat terutama Amerika Serikat. Itu sebabnya Amerika
Serikat sangat vokal mengenai permasalahan HAM di Cina. Menurut pemerintah
Cina, jika batasan-batasan terhadap masyarakat tidak diberlakukan, maka yang
ada justru akan berpengaruh pada stabilitas pembangunan ekonomi Cina, sehingga
pemerintah lebih memberikan hak-hak secara ekonomi dibandingkan hak-hak secara
politis, seperti hak-hak berserikat. Pemerintah Cina menganggap negara-negara barat
berpikir HAM hanya mengenai hak-hak individu semata, sementara menurut Cina
sendiri HAM tidak hanya hak-hak individu tetapi juga hak-hak kolektif, seperti
hak kemerdekaan nasional, dan hak untuk subsistem dan pembangunan. Cina mendefinisikan
HAM dengan jumlah penduduk yan mencapai 1,3 miliar dengan kondisi untuk
mempertahankan hidup adalah dengan cara mempertahankan kontrol ketat atas
kebebasan berbicara, agama, aktivitas politik dan kelompok sosial yang mandiri.
Persepsi pemerintah Cina dalam penegakan HAM ini utamanya dipengaruh oleh
nilai-nilai komunitarianisme dan ideologi komunis dalam bidang politik yang
masih dianut. Sehingga hak-hak individu tidak terlalu dipentingkan, dan lebih
mementingkan hak-hak kelompok (komunitas) dan negara terlebih dulu, dan justru
menekankan masyarakat untuk memenuhi kewajiban sebagai warga negara daripada
menuntut hak mereka.
Dan walaupun permasalahan HAM di Cina mendapat sorotan
bahkan kecaman dari dunia terutama Amerika Serikat, dalam pandangannya,
pemerintah Cina menganggap bahwa adalah hal wajar bagi setiap negara untuk
berbeda dalam melihat dan memperbaiki kondisi HAM di negaranya. Sekalipun
tekanan mengenai penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM datang terus menerus
dari Amerika Serikat, hal itu tidak membuat Cina berdiam diri. Cina bahkan
mengingatkan Amerika Serikat untuk menyelesaikan permasalahan mereka sendiri,
karena sebagai negara yang berdaulat, pembangunan politik Cina tidak akan bisa dipengaruhi
dan diatur oleh negara lain, sehingga menyatakan Amerika Serikat hanya
membuang-buang waktu mengurusi permasahan dalam negeri Cina.
2.
Prospek Cina jika dilihat dari tantangan
domestik dan global akan mampu menjadi penyeimbang kekuatan Amerika Serikat.
Hal ini didukung dengan adanya berbagai power
yang dimiliki Cina saat ini, diantaranya :
·
Cina adalah negara yang memiliki ekonomi
terkuat ke-2 di dunia setelah Amerika dengan PDB mencapai 9% PDB dunia dan
dalam waktu 10 tahun mampu melampaui PDB Inggris, Prancis, Jerman, dan Jepang.
Negara ekonomi terkuat di dunia saat ini adalah Amerika Serikat setara dengan
26% PDB dunia. Namun saat ini ekonomi
Amerika Serikat mulai melemah, akibat besarnya biaya yang dikeluarkan untuk
membiayai beberapa perang yang diprakarsainya serta krisis yang melanda Amerika
Serikat. Dengan semakin lemahnya ekonomi Amerika, maka keseimbangan ekonomi
dunia pun dapat dengan perlahan kembali dalam posisi seimbang.
·
Meningkatnya
power ekonomi Cina juga berpengaruh
terhadap kemampuan dalam peningkatan power
militernya. Keinginan Cina untuk tetap melindungi pertumbuhan pembangunan
ekonominya menjadi salah satu faktor pendorong pengembangan kemampuan
militernya. Power militer ini juga dapat
dijadikan sebagai salah satu unsur paksaan ke negara-negara lain untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi, sumber energi, dan untuk menjaga suplai atau pasokan yang
telah ada. Dengan memiliki anggaran militer terbesar ketiga di dunia, Cina
lebih mudah dalam membangun kekuatan pengembangan modernisasi militernya. Kemampuan Cina dalam mengembangkan
kemampuan militernya juga didukung dengan sumber daya manusia dan kemajuan
teknologi yang saat ini dimilikinya. Modernisasi pembangunan militer Cina
sendiri meliputi pengembangan kekuatan angkatan darat, angkatan laut, angkatan
udara, dan kapabilitas senjata pemusnah massal seperti nuklir.
·
Dengan
masih mempertahankan ideologi komunis dalam bidang politiknya, sistem kendali
terpusat melalui kontrol ketat Partai Komunis Cina (PKC) atas negara merupakan
cara yang paling efekif untuk mengendalikan keamanan dan ketertiban internal. Sehingga
stabilitas dalam negeri dapat terus dipertahankan. Stabilitas politik yang kuat
membantu pemerintah Cina dalam menjalankan program pembangunan ekonominya.
Dapat
disimpulkan, Cina memiliki prospek yang cukup besar untuk menjadi penyeimbang
kekuatan Amerika Serikat. Cina mampu menciptakan stabilitas politik yang membawa
kemajuan dalam bidang ekonominya. Kemajuan ekonomi yang sangat pesat juga
membawa perubahan pada kekuatan militernya diikuti dengan pertumbuhan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Gabungan power
yang dimiliki Cina ini tentunya dapat digunakan untuk mengahadapi
tantangan-tantangan yang dihadapi Cina. Meskipun tidak semua tantangan dapat
dijawab dengan menggunakan power-power yang dimilikinya, terutama
tantangan mengenai isu Hak Asasi Manusia, karena hal tersebut masih sangat
berkaitan dengan ideoologi komunis yang dianut Cina hingga saat ini. Namun, dengan
kekuatan yang saat ini dimilikinya dan kemampuan untuk mengembangkan power yang dimilikinya di masa yang akan
datang, hal ini secara tidak langsung dapat menarik negara-negara lainnya lebih
dekat dengan posisi Cina. Hal ini memberikan keuntungan kepada Cina untuk
semakin memainkan peranan politik yang lebih besar, khususnya untuk mengimbangi
Amerika Serikat sebagai kekuatan adidaya dunia.
3.
Pilihan Cina untuk tetap menjadi negara
yang berideologikan komunis dalam bidang politiknya tetntu dapat menajdi
kendala tersendiri untuk mendapatkan “positive
image” dimata internasional.
Dengan
berbagai kemajuan yang dicapai Cina saat ini, Cina belum mampu mendapatkan “positive image” dimata internasional.
Ideologi komunis yang dianut Cina dalam bidang politiknya dapat menjadi kendala
yang mampu menurunkan citra Cina dimata internasional. Adanya
pembatasan-pembatasan yang dilakukan oleh Cina terhadap rakyatnya yang kemudian
menyangkut masalah mengenai HAM akan sangat diperhatikan oleh dunia
internasional. Dimana pada saat ini, dunia internasional lebih memahami masalah
HAM menggunakan persepsi barat, sehingga menganggap HAM di Cina sebagai sesuatu
yang menyimpang. Ditambah lagi dengan pola atau tata
ekonomi global saat ini yang lebih mengarah pada sistem kapitalisme yang
dianggap menjanjikan dan tata ekonomi politik global yang mengarah ke demokrasi
yang dianggap lebih baik. Tuntutan
terhadap penegakan HAM dan demokrasi di Cina merupakan tekanan-tekanan yang
menjadi kendala tersendiri untuk pemerintahan Cina. Tekanan-tekanan ini tentunya
dapat berdampak buruk pada upaya Cina untuk membangun citra positifnya di mata
internasional.
Untuk
menghadapi kendala tersebut, selain melakukan penyesuaian terhadap tata ekonomi
dan politik internasional, Cina telah membuat strategi internasional untuk
menghadapi kendala tersebut. Karena bagaimanapun, citra Cina dimata
intenasional sangat penting. Strategi yang diambil Cina adalah dengan
menggunakan soft power dan alat yang
digunakan untuk menjalankan soft power
tersebut adalah dengan diplomasi publik. Sehingga diharapkan strategi ini mampu
menaikkan citra positif Cina di mata internasional.
0 comment:
Posting Komentar
give me a positive comment :)